Senin, 27 Agustus 2018

Review Drama Korea Life on Mars


 


Jujur, pertama kali memulai episode perdana Life On Mars, saya dilanda rasa malas. Menit-menit awal kok kayaknya ngebosenin ya? Tapi akhirnya tamat juga dua episode perdana untuk kepentingan freelance. Yang bikin saya lanjut nonton antara lain penasaran dengan postingan medsos tentang drama ini yang mengungkit-ungkit soal cara kerja jadul polisi di tahun 1988 dan adegan berkelahi Officer Yoon Na Young yang badass abis. Oh ya, drama ini merupakan remake serial BBC Inggris berjudul sama.

Apakah aku sedang bermimpi? Atau aku sudah gila? Jika bukan keduanya, kenapa aku ada di sini?


Sinopsis Singkat


Han Tae Joo (Jung Kyung Ho) seorang polisi ahli forensik di Kepolisian Metropolitan Seoul tertembak saat sedang mengejar tersangka pembunuhan berantai yang sangat misterius. Kim Min Seok, si tersangka, memiliki kebiasaan aneh di mana ia selalu memberi perawatan kuku kepada korbannya. Saat terbangun, Han Tae Joo menemukan dirinya hidup di tahun 1988. Karena sebuah insiden ia kemudian dibawa ke Kepolisian Seobu Insung. Melalui sebuah dokumen yang tercecer dari sakunya diketahui bahwa Tae Joo dimutasi dari Seoul ke Insung. Di sinilah ia bertemu dengan Kapten Kang Dong Cheol (Park Sung Woong) yang serampangan namun bijak, Opsir Yoon Na Young (Go Ah Sung) yang berbakat, Sersan Lee Yong Gi (Oh Dae Hwan) yang pemarah, dan Jo Nam Sik (Noh Jong Hyun) si detektif junior.  

Tae Joo tentu kebingungan dengan keanehan tersebut. Bagaimana mungkin ia tiba-tiba terbangun di masa 30 tahun lalu? Namun meski bingung, ia tetap berusaha menjalankan pekerjaannya. Apalagi kemudian muncul kasus pembunuhan dengan korban yang diberi perawatan kuku oleh pelakunya. Rupanya modus sejenis sudah dimulai dari tahun 1988. Perjalanan waktu ke masa lampau ini pun seakan memperbaharui ingatan Tae Joo akan almarhum ayahnya yang sempat terlupa. Melalui berbagai kasus yang di antaranya melibatkan psikopat, dan sempat pula Kapten Kang menjadi tersangka kasus pembunuhan, Tae Joo kemudian dihadapkan pada dua pilihan: kembali ke masa depan yang dingin atau kembali ke tahun 1988 dengan kolega yang sudah seperti keluarga?


2018 VS 1988


Salah satu yang bikin saya penasaran dengan drama Life on Mars sampai akhirnya memutuskan nonton sampai tamat adalah perbedaan cara investigasi dari modern ke jadul. Tae Joo yang terkenal sebagai polisi yang sangat mengandalkan bukti-bukti konkret tiba-tiba harus menghadapi jaman yang jadul. Tes DNA lama, telepon terbatas, belum ada database kepolisian serta CCTV. Kalau di drama Sketch, kecanggihan teknologi adalah kebutuhan mutak, maka di Life on Mars, kelima polisi Seobu Insung harus menyelesaikan setiap kasus dengan keterbatasan teknologi.




Nonton Life on Mars sering mengingatkan saya sama film Bad Boys-nya Martin Lawrence dan Will Smith. Sama-sama suka menggencet saksi supaya bicara. Konon di tahun 1988 belum dikenal Miranda Rights, di mana tersangka kejahatan berhak tetap diam sebelum ditemani seorang pengacara. Jujur, meski memang nggak pantas, tapi drama ini menayangkan adegannya dengan kocak. Trus setiap kali Nam Sik atau Yong Gi datang buru-buru untuk melapor ke Kapten Kang juga lucu. Khas zaman jadul di mana ponsel belom ada.

Nggak punya database penduduk untuk mencari profil tersangka? Panggilin aja semua Ketua RT setempat! Nyari informasi orang-orang bergelagat aneh pun seribet itu! Hihihi.


Bromance


Salah satu yang menarik dari Life on Mars pastinya adalah bromance antara Tae Joo dan Kapten Kang. Mereka suka berdebat dan punya cara tersendiri dalam menyelesaikan kasus. Tae Joo yang sepanjang drama kelihatan murung sekaligus kesal (karena mendadak terlempar ke masa lampau) selalu disindir-sindir Kapten Kang yang memang petakilan. Tapi biarpun petakilan sebenarnya Kapten Kang sangat peduli dengan koleganya, juga berdedikasi dengan pekerjaannya. Park Sung Woong mencuri perhatian banget aktingnya!


Go Ah Sung



Saya bukan penonton yang ahli banget menilai akting para artis Korea. Tapi yang saya rasakan waktu melihat Opsir Yoon Na Young adalah aktingnya memikat. Dengan mata besar sebetulnya Go Ah Sung memiliki kesan jutek. Tapi ternyata dia mampu menggambarkan sosok Yoon Na Young yang terkungkung oleh persepsi tentang wanita di jaman dulu. Cara bicaranya pelan dan malu-malu. Dan meski berbakat, ia tetap saja dipandang sebelah mata. Kerjaannya di kepolisian pun sebatas menyiapkan kopi untuk polisi lain. Kehadiran Tae Joo yang pernah hidup di jaman modern membuat Na Young akhirnya mampu menunjukkan kemampuannya sebagai seorang polisi. Salah satu adegan favorit saya adalah waktu Na Young menunjukan cara manual membakar briket kepada Tae Joo. Aktingnya natural banget.

By the way, saya lagi nyicil nonton Radiant Office yang diperankan Go Ah Sung nih! Meski bukan aktris populer tapi katanya Go Ah Sung diakui sebagai aktris berbakat di Korea sana.





Episode 5



Saya sempat mentok nonton Life on Mars di episode 4. Episode 5 sudah diunduh, tapi masih dianggurin. Tapi begitu saya tonton, episode 5 ini betul-betul yang paling daebak dan sering saya ulang-ulang. Adegan Kapten Kang menggendong Tae Joo yang keracunan karbon monoksida, adegan perdebatan Kapten Kang dengan dokter lokal, cara Kapten Kang mengambil sampel darah tersangka, sampai adegan Kapten Kang membawakan makanan rumah untuk Tae Joo; semuanya kocak. Pokoknya episode 5 emang the best lah!


Cara praktis mengambil sampel darah. LOL



Muka dokternya unyu banget


Recommended?

Sebetulnya saya kurang sreg dengan ending Life on Mars. Kenapa kelima polisi itu pergi ke TKP sambil nyanyi-nyanyi gembira? Bukannya mereka lagi mengusut lokasi penemuan mayat, walau memang yang menjadi korban adalah kelompok geng berbahaya yang selama ini dicari-cari? Dan penyelesaian kasus di masa depan agak terlalu gampang nggak sih?

After all, Life on Mars adalah drama polisi berbumbu komedi yang selain bikin bergidik karena penjahatnya serem-serem, tapi kita juga ditawarkan adegan-adegan kocak pengundang tawa. Good. Jadi, selamat menonton!



*Bonus from @ocn_original

17 komentar:

  1. Bagi saya, ini drakor paling seru + kocak. Keren banget ya ampun

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo, terima kasih sudah mampir dan meninggalkan komentar.

      Hapus
  2. Aku sih berharap nya itu ada season 2 nya. Seakan2 cerita mereka masih nyambung, endingnya kan gantung.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo, terima kasih sudah mampir dan meninggalkan komentar.

      Hapus
  3. Semoga ada season 2nya, barusan maraton nonton, endingnya brarti kan di tae joo.nya koma lagi, trus diajak balik ngga mau, brarti kan lebih milih mati ya ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah berarti ending nya tae Joo nya mati (?)

      Hapus
    2. Halo, terima kasih sudah mampir dan meninggalkan komentar

      Hapus
  4. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  5. Sumpah ya ending nya syok banget, bisa nya Tae Joo lebih milih koma aka mati 😂 demi balik ke masa lalu,
    Aku sampe stress sendiri nonton nya nebak sana sini, pada akhirnya ketebak kalo si pembunuh nya itu masih hidup sampe tahun 2018,
    3 hari marathon nonton ehhh ending nya malah bikin kepikiran 😂🤣

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo, terima kasih sudah mampir dan meninggalkan komentar. Semoga ada season ke-2 ya biar rasa penasaran penonton terjawab :)

      Hapus
  6. Aku nggak puas sama endingnya. Sumpah nggak kejawab. Apa dia beneran hidup di 2018 ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo, Eka, terima kasih sudah mampir dan meninggalkan komentar!

      Hapus
    2. Sama. Aku juga bertanya2. Sebenarnya yg real life nya han tae joo itu yg 1988 ato 2018? Jangan2 emang dia dari masa lalu.

      Hapus
  7. dulu 2019 sempet nonton beberapa eps wkwk, sekarang mau lanjut

    BalasHapus
  8. Halo, terima kasih sudah mampir dan meninggalkan komentar

    BalasHapus