Setahun lalu, saya buat tulisan tentang hari-hari wajib. Tahun ini ada hari-hari tidak lancar yang kerap terjadi. Sangat layak didokumentasikan dan dikenang.
Setahun lalu, saya buat tulisan tentang hari-hari wajib. Tahun ini ada hari-hari tidak lancar yang kerap terjadi. Sangat layak didokumentasikan dan dikenang.
Tanggal 13 Februari 2024 sore, saya selesai menjemur pakaian di belakang rumah. Saya mengambil foto karena tiba-tiba berpikir untuk membuat post di Twitter yang kira-kira begini bunyinya: "pada saat gue mengangkat jemuran ini besok sore, Indonesia sudah dapat pemimpin baru.". Tapi saya akhirnya tidak jadi membuat post tersebut.
Mengutip berita daring CNBC Indonesia, dari Daftar Pemilih Tetap (DPT)
Nasional untuk Pemilu 2024 sebesar 204.807.222 jiwa, sekitar 55 persennya merupakan pemilih muda. Ada lebih dari setengah populasi pemilih yang diperebutkan para capres dan caleg. Dengan begitu, apakah menempatkan anak haram konstitusi calon milenial dan mengusung 'politik riang gembira' adalah langkah yang tepat untuk menggaet suara anak muda?
Tulisan ini sebetulnya sudah saya coba susun sejak tanggal 5 Februari 2024 lalu. Sayangnya ide saya mentok, nggak fokus tentang apa saja yang mau ditulis. Padahal sederhana saja, saya ingin membuat tulisan tentang cara-cara berkampanye kreatif dari paslon 1; Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar.