Woahhh postingan terakhir di blog ini terkait keputusan emka??? Lama juga yaahh. Komplotannya padahal udah ngacak-acak produk hukum lebih banyak. Ketika suatu penyimpangan dibiarkan satu kali, maka penyimpangan-penyimpangan lain di masa mendatang adalah sebuah keniscayaan. But anywaaayyy, saya lagi nggak mau ngomongin politik di tulisan kali ini. Yah, well, tetep ada hubungannya sih sebenarnya...
Saya nulis ini sambil dengerin lagu Ebiet G. Ade yang Menjaring Matahari supaya lebih menghayati.
Roda jaman menggilas kita
Terseret tertatih-tatih
Sungguh hidup terus diburu
Berpacu dengan waktu
Saya sibuk berat akhir-akhir ini. Rasanya nggak pernah ada waktu longgar kalau lagi di kantor. Begitu banyak tugas yang harus diurus dan diselesaikan. Sementara itu bulan lalu adalah waktunya ngerjain tugas kuliah. Saya harus menyelesaikan 6 tugas kuliah dalam waktu seminggu. Dalam sebulan ada 3 kali tugas. Sore menjelang malam sepulang kerja, saya bertahan sebisa-bisanya mengerjakan tugas meski kepala sudah penat. Targetnya adalah menyelesaikan 1 tugas per malam. Di saat-saat penat seperti ini saya menyemangati diri sendiri bahwa jika saya tidak tahan dengan beratnya belajar--atau dalam konteks kasus saya, "mengejar gelar"-- maka impian saya untuk punya lebih dari 1 opsi dalam hal karir tidak akan pernah terwujud.
Karena sudah kelelahan itulah sulit rasanya meluangkan waktu untuk menulis di blog ini. Kalau sedang minggu bebas tugas kuliah, saya inginnya hanya leyeh-leyeh sambil scroll HP.
Ada masa ketika saya tidak bisa tidur. Ini kejadian setelah saya jungkir balik mengupayakan pembuatan faktur pajak. Angka-angka itu seakan nggak mau keluar dari kepala saya. Hari ini pun saya masih menghitung-hitung untuk menyelesaikan segudang pekerjaan dalam waktu seminggu ke depan.
Persis kata Oom Ebiet, saya sedang tergilas roda jaman dan berpacu dengan waktu. Mencari nafkah ternyata memang sekeras ini. Saya teringat narasi-narasi yang didengungkan orang-orang tentang rejim sekarang bahwa kita sengaja dibuat sibuk hanya untuk memikirkan mencari nafkah supaya mereka bebas melenggang merampok uang negara.
Tak ada yang dapat menolong selain Yang Di Sana
Tidak ada komentar:
Posting Komentar