Lagi heboh isu childfree, cocok banget nggak sih nonton serial tentang perempuan-perempuan yang justru memilih jadi seorang ibu? Wkwkwk. Birthcare Center adalah drama rilisan tvN tahun 2020 yang sejak akhir tahun lalu tersedia di Netflix. Jumlah episodenya cuma delapan.
Sinopsis Singkat
Oh Hyun-jin (Uhm Ji-won) mendapati ada janin yang tumbuh di rahimnya bertepatan dengan hari ia menjadi direktur termuda di perusahaannya. Hyun-jin yang sangat ambisius dan gila kerja menganggap situasi tersebut sangat ironis. Kehidupannya seketika berubah drastis. Ketika menghabiskan waktu di pusat pasca persalinan, ia bertemu dengan para ibu lain dengan berbagai latar belakang berbeda. Hyun-jin yang biasanya mampu mengontrol keadaan segenting apapun kini menemukan dirinya tak tahu sama sekali tentang kenyataan menjadi seorang ibu. Meski di samping Hyun-jin ada suaminya, Kim Do-yoon (Yoon Park), yang pengertian dan mendukung, kehidupan Hyun-jin sebagai ibu baru tetap tidak mudah.
Menjadi Ibu Itu...
Menjadi ibu berarti secara konstan merasa bersalah—setidaknya itulah yang saya tangkap selama nonton drakor satu ini. Hanya dengan memikirkan untuk kembali bekerja setelah cuti 3 bulan pun rasanya sudah seperti ibu paling buruk sedunia. Memberi susu formula alih-alih ASI eksklusif? Wah, bakal jadi bulan-bulanan seluruh dunia. Ambil waktu sejenak buat me time? Duh, egois banget sih, itu bayi mau ditinggal??
Tanpa mengerdilkan peran ayah—karena di sini juga diceritakan perubahan kehidupan seorang laki-laki ketika punya anak—menjadi ibu bagi perempuan berarti memasuki dunia yang sama sekali baru, dan terkadang itu artinya kehilangan jati diri. Nggak peduli siapa kamu di masa lajang dan apa yang kamu sukai, sekarang inti hidupmu adalah anakmu.
Mula-mula seorang perempuan bakal dipanggil "ibu A, ibu B" dan semua orang pun lupa nama asli si ibu. Kemudian semua perhatian akan tertuju pada si bayi seorang. Lalu, ketika dirimu tidak merasakan 'keindahan dan keharuan' setelah menjadi seorang ibu, dirimu pun serta-merta akan menggugat diri sendiri. Kok gini? Kenapa nggak bisa seperti ibu lain yang lelahnya sekejab hilang begitu melihat sang bayi? Aku memang ibu yang buruk!
Bahkan Jo Eun-jung (Park Ha-sun) yang bercitra sebagai ibu rumah tangga sempurna yang mengabdikan seluruh hidupnya demi keluarga pun banyak rapuhnya. Dan jujur, cerita Eun-jung adalah yang paling miris buat saya. Mungkin awalnya doi kelihatan nyinyir dan berlebihan menggambarkan keluarga bahagia, tapi Eun-jung bukan asal bacot doang. Doi memang setengah mati berusaha jadi istri dan ibu yang baik hingga mengesampingkan keinginan sendiri. Mana lakinya cuma mikirin image diri sendiri. Dari karakter Eun-jung, penonton bisa melihat bahwa seorang ibu pun bisa menjadi sangat kesepian, karena ia abai dengan kebahagiaannya sendiri dan menganggap bahwa memang begitulah seharusnya.
Di Birthcare Center nggak ada karakter jahat. Hyun-jin memang egois dan menyebalkan, tapi bukan berarti dia nggak pantes jadi seorang ibu. Lee Ru-da (Choi Ri) punya perspektif sehat tentang sosok ibu yang juga berhak bahagia, tapi pada prakteknya dia cenderung sembrono dan mengabaikan nasehat orang lain. Benarlah kata Eun-jung, persahabatan wanita dimulai setelah melahirkan karena sesungguhnya butuh satu desa untuk membesarkan seorang anak.
Sampai di sini netizen sebaiknya memang nggak usah banyak cakap ke orang-orang yang memilih childfree. Jadi orang tua itu pekerjaan seumur hidup dan terbukti nggak semua orang pantas jadi orang tua. Saya sendiri menganggap ketika seorang manusia, terutama perempuan, memutuskan menghadirkan seorang anak ke dunia, maka memang sudah harus siap bertanggung jawab penuh. Bukan berarti nggak boleh mikirin diri sendiri, tapi kalau memang masih mau mengutamakan diri sendiri, ya lebih baik pikir-pikir lagi buat jadi ibu.
Recommended?
Dari persoalan susu formula vs ASI, ibu rumah tangga vs ibu pekerja, sampai ke kericuhan saat pemberian nama, drakor satu ini cukup meliputi itu semua. Saya enjoy aja sih nontonnya walau ada beberapa hal yang mengganggu. Misal perawat yang hobi ngomong seolah-olah adalah suara hati si bayi... greget! Lah ya itu yang bikin ibu-ibu baru terus merasa bersalah.
Lalu ada beberapa hal yang saya bingung juga. Kayak waktu momen menyusui pertama Hyun-jin di pusat pasca persalinan. Jadi maksudnya jeda sejak brojol sampai ke pusat pasca persalinan itu bayinya nggak dikasih apa-apa gitu? Setahu saya malah dianjurkan menyusui beberapa saat setelah melahirkan. Hmm...
Hal lainnya adalah penyakit drakor yang kerap mengedepankan penampilan ketimbang sisi realistis. Lee Ru-da yang baru lahiran sudah singset dan pakai heels? Hyun-jin pun sudah kembali ke bentuk badan semula sepulangnya dari pusat pasca persalinan padahal mungkin dia di situ hanya sekitar tiga minggu. Padahal dalam salah satu episode ada cerita tentang ibu baru yang struggle dengan berat badan pasca melahirkan.
Yah, tapi masih bisa termaafkan lah ya. Sekali lagi, saya enjoy aja nontonnya. Oh, penampilan Hyun-jin mode wanita karir pun adalah penampilan favorit saya. Saya dari dulu suka make up look begitu; bibir merah bold, sedangkan riasan lain relatif plain dan tatanan rambut simpel.
Jadi, ibu yang baik itu yang kayak mana? Jawabannya ada di Birthcare Center!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar