Minggu, 28 September 2025

Review Drakor: You and Everything Else (2025)



Baru beres nonton serial Netflix yang rilis 12 September 2025 lalu. Judulnya You and Everything Else. Serial ini saya tandai "Remind Me" di Netflix sejak lihat promonya di menu News & Hot. Vibe dramanya mengena; pedih dan pilu. Judulnya pun estetik. Plus, tentu aja, karena yang main Kim Go-eun.

 

Sinopsis Singkat

Ryu Eun-jung (Kim Go-eun) dan Cheon Sang-yeon (Park Ji-hyun) melewati pasang surut pertemanan bertahun-tahun. Pada saat pertama kali bertemu di sekolah dasar, keduanya tidak langsung berteman. Bahkan sebetulnya keduanya menyimpan rasa isi sekaligus kekaguman satu sama lain. Di mata Eun-jung, Sang-yeon adalah gadis istimewa dan memiliki segalanya: cantik, pintar, berbakat, dan berasal dari keluarga terpandang. Sang-yeon bahkan adalah putri dari guru favoritnya. Setiap berada di sisi Sang-yeon, Eun-jung selalu rendah diri karena merasa dirinya terlalu biasa. 

Di sisi lain, Sang-yeon juga melihat Eun-jung dengan pandangan iri. Di mata Sang-yeon, Eun-jung selalu disukai di mana-mana. Ia selalu dikelilingi orang-orang yang menyayanginya. Berdiri di sebelah Eun-jung membuat Sang-yeon berkecil hati. Di mata Sang-yeon, ibunya bahkan lebih menyukai Eun-jung daripada dirinya si anak kandung.

Menginjak SMP, Eun-jung dan Sang-yeon menjadi akrab. Eun-jung secara rutin datang ke rumah Sang-yeon untuk mengikuti tutor dengan abang Sang-yeon, Cheon Sang-hak (Kim Jae-won). Dari Sang-hak, Eun-jung mulai tertarik dengan dunia fotografi. Untuk Eun-jung, Sang-hak adalah cinta pertamanya. Bagi Sang-yeon, keakraban Eun-jung dan abangnya lagi-lagi membuatnya merasa tersingkir.

 


 

Keluarga Sang-yeon yang awalnya tampak sempurna akhirnya terkena prahara usai Sang-hak memutuskan bunuh diri. Orang tua Sang-yeon berpisah. Ketika Sang-yeon pindah rumah untuk ikut ibunya, di situlah komunikasi Sang-yeon dan Eun-jung terputus. Ketika bertemu lagi di usia 20-an awal, Sang-yeon sudah menjadi orang yang berbeda, sedangkan Eun-jung masih tetap menjadi orang yang selalu disukai orang-orang seperti dulu. Kini Sang-yeon adalah mahasiswi miskin, berjuang dengan sekian banyak pekerjaan paruh waktu, ibunya depresi, dan ayahnya yang terus memerasnya.

Pada usia dua puluhan awal ini pula ada Kim Sang-hak (Kim Gun-woo). Lelaki ini adalah pacar Eun-jung yang bisa menerima fakta bahwa ketertarikan awal Eun-jung padanya adalah perihal nama yang sama dengan cinta pertamanya. Di lain pihak, tanpa semua orang ketahui, Sang-hak adalah alasan Sang-yeon bangkit dari situasi depresi yang dialaminya. Pertautan Kim Sang-hak dan Sang-yeon dimulai dari persahabatan online antara Kim Sang-hak dan Cheon Sang-hak. Kedua lelaki ini dulunya akrab karena sama-sama menggemari film Stephen Chow. Sang-yeon tanpa sengaja menggunakan identitas abangnya dan saling bertukar pesan dengan Kim Sang-hak.

Situasi menjadi rumit di antara Sang-yeon dan Eun-jung saat Kim Sang-hak juga merasa goyah. Atas masalah Sang-hak dan kecemburuan yang tersisa dari masa lalu, di usia 20-an kedua perempuan ini saling memutus hubungan dengan cara yang pedih. Eun-jung dan Sang-yeon sama-sama berharap tidak akan pernah bersinggungan lagi satu sama lain. Namun, di usia 30-an, saat keduanya sama-sama menggeluti industri yang sama yaitu film, Eun-jung dan Sang-yeon lagi-lagi berselisih jalan. Bahkan, lebih brutal dari satu dekade lalu, persaingan keduanya meruncing sampai kepada pengkhianatan dan perampasan mimpi. Persilangan jalan keduanya kemudian terjadi lagi satu dekade kemudian. 

 

Eun-jung dan Sang-yeon

Aslinya, judul drakor ini adalah nama kedua pemeran utamanya. Tapi buat saya, english title-nya pun menggambarkan dengan sangat baik perasaan masing-masing karakternya. Kenapa Sang-yeon jadi seperti dirinya yang sekarang adalah karena Eun-jung dan semua hal lainnya. Demikian juga Eun-jung dengan hidupnya. Penyebabnya adalah kamu dan segala hal lainnya.

Setidaknya di K-drama menfess Twitter, orang-orang masih berdebat tentang siapa yang lebih kasian dari siapa. Karakter baik tentu saja Eun-jung, meski ia pun memiliki sisi menyebalkannya sendiri. Sementara tentang Sang-yeon, sudah pasti ia jahat. Pada usia 30-an, ia berambisi mengambil semua hal kepunyaan Eun-jung. Pada titik tertentu, sudah di level kriminal. Tapi penonton mengasihani Sang-yeon kemungkinan karena bisa melihat dari mana semua kebencian di hatinya berasal. Hidupnya memang memilukan.

 


 

Tapi, ketika mereka di usia 20-an, meski Eun-jung memang tetaplah seorang teman baik, terkadang ia memang berlebihan. Saya ada di pihak Sang-yeon saat Eun-jung mengonfrontasinya tentang perasaannya terhadap Sang-hak. Kenapa juga Eun-jung memaksa Sang-yeon mengakui isi hatinya sebenarnya? Sang-hak sudah jelas tidak akan mau dengan dirinya, lalu apa tidak boleh mempertahankan harga diri terakhir dengan menyangkal perasaan sendiri? Seperti kata Sang-yeon, dia harus semenyedihkan apalagi sampai Eun-jung puas?

Sewaktu adegan berantem Eun-jung dan Sang-yeon, secara kebetulan para tetangga blok rumah saya juga lagi ribut di WAG. Alih-alih merasa spesial karena punya kehidupan anteng-anteng dan tidak terlibat keributan di mana pun, saya justru menilai ini sebagai sebuah hal miris. Maksud saya, orang-orang bertengkar simply karena mereka punya hubungan. Mereka punya orang lain untuk meributkan hal yang menggelisahkan hati. Itu satu hal yang saya nggak punya: hubungan dengan orang lain.

 

Kim Go-eun dan Park Ji-hyun 

Sebetulnya saya cuma baru dua kali nonton penampilan Go-eun, Tune in for Love dan Exhuma. Keduanya adalah film. Film pertama cukup berkesan buat saya. Ada satu adegan di film ini yang bikin saya merasa Go-eun beneran definisi cewek cantik. Cantiknya tuh bukan yang sureal kayak kebanyakan aktris Korea kebanyakan. Malah kayak cantik yang masih bisa kita bayangkan bakal ketemu cewek yang cantik kayak begini di dunia nyata. Dan sebenarnya, Go-eun jelas nggak masuk beauty standard di negaranya sana. Tapi soal akting, nggak perlu ditanya.

Di tangan Go-eun, tokoh Eun-jung terasa beda aura di setiap periode hidupnya. Pada usia 20-an, ia sedikit lamban namun sekaligus menggebu-gebu. Di usia 30-an, aura Eun-jung seperti sedang berkata, "bring it on, bitch!". Sedangkan di usia 40-an, Eun-jung terlihat ogah ngedrama. Namun, di semua periode itu tetap ia adalah perempuan biasa dan punya kehidupan normal yang biasa-biasa pula. Karirnya di industri drama tampak tidak gilang-gemilang; bisa dilihat dari apartemennya yang standar.

 


 

Sementara itu, ini kali pertama saya menonton penampilan Ji-hyun. Tak kalah bagus dari Go-eun. Di tangan Ji-hyun, karakter Sang-yeon membuatnya layak dibenci sekaligus dikasihani. Sang-yeon selalu terlihat menyimpan luka dan trauma, karena itu ia juga patut dikasihani. Terkadang, ia mengambil pilihan-pilihan realistis yang di mata orang lain terlihat dingin dan kejam. 

 

Perintilan dan Semua Hal Lainnya

Eun-jung itu selalu disukai di mana-mana. Sewaktu di JD Entertainment, seorang rekan menaruh hati padanya. Oke, masuk dalam karakterisasi. Menguatkan kepribadian Eun-jung yang memegang prinsip tidak mau pacaran dengan rekan sekantor. Yang bikin saya sebal adalah adegan confess di sela-sela jam kerja. Lugas menyatakan suka begitu aja. 

Lalu, di sela-sela pekerjaan, kedua perempuan berusia 30-an ini seakan tidak bisa mengendalikan ekspresi wajah sendiri setiap kali perasaan iri dan cemburu itu muncul. Ini kan lagi waktu bekerja? Dan fakta sobat cewek Eun-jung di kantor selalu membahas soal Eun-jung tiap kali mereka hang out bikin saya memutar mata. Kenapa bahasan mereka selalu tentang Eun-jung? Kenapa si sobat cewek ini kayak menjadikan Eun-jung bahasan tetap dan utama dalam setiap sesi gosip mereka? Pertemanan macam apa yang satu sisi begitu?

 

Recommended?

Tentu, kalau kamu penggemar drama emosional. Episode 14 bikin saya nangis. Episode pamungkas juga, cuma karena sekitar 20 menit terakhir saya nontonnya sambil nyambi kegiatan lain, saya nggak sampai nangis nyesek yang gimana-gimana. Tapi, intinya, You and Everything Else yang berjumlah 15 episode ini layak dikasih kesempatan. Penampilan kedua aktris utamanya sangat menjiwai dan meyakinkan.

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar