Baru selesai nonton Weak Hero Class 1 di Netflix, lalu kepikiran buat tulisan ini. Bukan ulasan, melainkan daftar drakor yang bikin saya nggak enjoy nontonnya karena sudah tidak percaya pada ceritanya. Hemm, tepatnya, karena sudah tidak percaya pada ceritanya, jadilah saya tidak lagi bisa enjoy nontonnya.
Akhirnya ketemu juga benang merah untuk membuat sebuah tulisan yang di dalamnya ada My Dearest dan The World of the Married. Momennya muncul setelah saya beres nonton Weak Hero Class 1. Ketiga drama ini bikin saya kehilangan kepercayaan pada ceritanya, dan karenanya sudah tidak lagi bisa menikmati sesi menontonnya, meski untuk Weak Hero Class dan My Dearest tetap saya tonton sampai tamat. Cuma The World of the Married aja yang saya tinggal kabur di episode 6 gara-gara tidak tahan dengan ke-makjang-annya. Cukup ironis, padahal awal nyoba nonton karena saya percaya saya lebih suka nonton melodrama daripada romcom yang light. Wkwkwk.
Weak Hero Class 1
Drama ini rilis tahun 2022, tapi baru-baru ini tayang di Netflix. Seinget saya dulu semasa tayang, drakor ini lumayan jadi bahan pembicaraan. Jumlah episodenya 8, dan akhir bulan ini akan tayang musim keduanya. Ceritanya tentang Yeon Si-eun (Park Ji-hoon), siswa pandai di sekolah yang menjadi korban perundungan teman-teman sekelasnya. Ia sebetulnya siswa yang lemah secara fisik, gara-gara hanya sibuk belajar dan les demi masuk universitas. Ketika sudah di ambang kesabarannya, Si-eun akhirnya melawan balik para perundungnya yang terkait dengan para kriminal narkoba dan judol. Si-eun mengandalkan kepandaiannya untuk membaca titik lemah lawan, dan menggunakan alat di sekitarnya. Di momen balas dendam ini, Si-eun menjadi akrab dengan jagoan sekolah, Ahn Su-ho (Choi Hyun-wook), dan murid pindahan yang seorang anak politisi, Oh Beom-seok (Hong Kyung). Namun pertemanan ketiganya berakhir tragis ketika Boem-seok yang juga penyintas perundungan, mulai merasa terabaikan.
My Dearest
Drama ini rilis tahun 2023, dan dibagi menjadi dua bagian dengan total 21 episode. Sepotong video drama ini dengan lagu latar Only Love Can Hurt Like This yang bikin saya tergugah nonton pada awalnya. Sembari commuting pulang pergi naik KRL, saya nonton tiap episodenya, dan agak berpikir mood nonton berkurang karena secara sounds kurang "dapet"—kebanting suara kereta sementara earphone kurang mumpuni. Anyway, My Dearest bercerita tentang perjalanan cinta penuh lika-liku antara Lee Jang-hyun (Namkoong Min) dan Yoo Gil-chae (Ahn Eun-jin) di masa invasi Dinasti Qing. Sepuluh episode awal adalah yang terbaik. Dramatis dalam pengertian positif. Saya suka banget perkembangan karakter Gil-chae yang tadinya cuma seorang bangsawan manja plus genit, perlahan jadi perempuan dewasa tangguh yang mampu bertahan di masa sulit. Terlebih lagi saya suka penampakan Gil-chae yang kusam dan lusuh selama masa pelarian. Nggak maksa tetep glowing. Wwkwkwk. Tapi mendekati final, saya jadi kurang berkenan dengan ceritanya.
The World of the Married
Drakor yang sangat terkenal dan jadi salah satu drama dengan rating tertinggi. Rilis tahun 2020 dengan total 16 episode, drakor ini adalah remake dari serial Inggris berjudul Doctor Foster. Bercerita tentang Ji Sun-woo (Kim Hee-ae), seorang wanita yang memiliki kehidupan yang tampak sempurna. Ia adalah seorang dokter sukses, bersuamikan pria tampan yang tampak sangat mencintainya, Lee Tae-oh (Park Hae-joon), dan memiliki seorang anak remaja cerdas. Namun retak itu muncul ketika Sun-woo menguak perselingkuhan suaminya dengan seorang wanita muda, Yeo Da-kyung (Han So-hee). Tidak hanya berselingkuh, Tae-oh rupanya juga menguras harta Sun-woo. Dokter itu pun akhirnya bertekad membalas Tae-oh dan merebut kembali apa yang seharusnya menjadi miliknya.
Dan benang merah ketiga drama ini adalah saya yang menolak percaya seorang manusia, setelah dihajar habis-habisan, setelahnya masih bisa berdiri tegak dan cuma lecet dikit yang cukup dikasih plester. Serius! Beneran inilah benang merah yang bikin saya nggak nge-feel lagi dengan ceritanya.
Episode 6, Sun-woo dicekik, didorong sampai nabrak lemari, dicekik lagi, sampai kepalanya berdarah-darah. Sepanjang episode, Jang-hyun bunuhin musuh sekaligus dihajar bolak-balik dan sekali waktu kena panah di punggung. Si-eun—dan hampir semua karakter di drama—kena bogem berkali-kali di pipi dan perut, ditendangin rame-rame, sampe dihajar pakai tongkat besi. Lalu akhirnya apa? Sang tokoh tetap tegak secara gilang-gemilang setelahnya. Melihat sadisnya adegan penganiayaan di ketiga drama ini, saya pikir sewajarnya para tokohnya berakhir cacat.
Gila, ditampar aja sakit, apalagi dibogem berkali-kali??? Minimal patah gigi dan gegar otak. Ditinju di bagian perut? Masalah lambung. Dipukulin pake batang besi? Patah tulang sudah paling minimal! Didorong sampe nabrak perabot? Sakit cuy!
Hemm, drakor memang gitu. Adegannya mesti bombastis dan bikin kita merinding. Totalitas. Betul. Tapi, setidaknya buat saya, jadi bikin kehilangan kepercayaan pada ceritanya ketika sang tokoh kemudian muncul dalam keadaan sehat bugar dan cuma lecet dikit.
Kalau sudah begini, saya jadi merembet mempertanyakan banyak hal. Hemm, pola berulang di episode-episode pamungkas My Dearest. Ya kali Jang-hyun dua kali amnesia; sangat kelihatan idenya mentok untuk perpanjangan episode. Trus ya memang ini cerita cinta di tengah masa perang; fokusnya cuma itu.
Trus di sekolah, kenapa kayak bebas berantem gitu? Sudah ribut gedebak-gedebuk tetap nggak ada yang intervensi? Kemana guru-guru? Anak orang dihajar pake dumbell, gila! Weak Hero Class sebetulnya punya vibe yang mirip kayak D.P. yang saya suka banget itu. Apalagi pas opening song-nya. Tapi beda dengan D.P., di Weak Hero Class ini saya nggak dapet moral of story-nya. But anything, semisal nanti tayang musim keduanya dengan jumlah episode sedikit dan durasi per episodenya juga sebentar, kemungkinan saya bakal tonton juga.
Huft, demikian sambatan kali ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar