Beda dengan Singapura, saya nggak buat itinerary di Kuala Lumpur. Selain karena perkiraan waktu yang beneran singkat, cuma sekitar satu setengah hari, saya juga berekspetasi KL mirip-mirip Jakarta. Saya berencana makan-makan aja di sana.
Beda dengan Singapura, saya nggak buat itinerary di Kuala Lumpur. Selain karena perkiraan waktu yang beneran singkat, cuma sekitar satu setengah hari, saya juga berekspetasi KL mirip-mirip Jakarta. Saya berencana makan-makan aja di sana.
Semua orang tau kalau Singapura itu negara mini. Kecil dan mungil. Di hari kedua begitu banyak tempat yang saya datangi. Bermodal MRT dan dua kaki sendiri, saya pun sempat terheran-heran, kok bisa sempat ke semua tempat ini?
Tanggal 7 Juni tengah malam, akhirnya saya nyampe di negara orang untuk pertama kalinya. Pesawat Jetstar yang konon bakal segera cabut dari Changi Airport itu mendaratkan saya lebih cepat sekitar 30 menit dari estimasi di tiket. Saya yang memang berniat nunggu sampai terang di bandara jadi sedikit ngeluh juga. Waduh, kecepetan ini mah!
Setelah bolak-balik cek Traveloka, tanya-tanya ke HR soal cuti bersama, maju-mundur soal tanggal berangkat, akhirnya saya jadi juga ke luar negeri! Woohooo!!! Berangkat di malam Idul Adha tanggal 6 Juni 2025, saya terbang ke Singapura, lalu kembali ke Indonesia dari Kuala Lumpur, Malaysia di tanggal 10 Juni 2025. Dan inilah sepotong ceritanya.