Ada apa dengan Mamamoo? Kenapa idol grup Kpop
satu ini mesti gue buat postingan tersendiri? Kenapa profil Solar, Moon Byul,
Whee In dan Hwasa tidak gue gabungkan aja di postingan gue sebelumnya mengenai
Hallyu? Kenapa?
Gue lupa video mana dari Mamamoo yang menjadi
awal mula perkenalan gue sama keempat cewek itu. Yang jelas bukan official
music video, tapi yang live. Pas gue liat videonya… waww, atraktif
ya mereka. Kelihatan percaya diri, menguasai panggung dan menyenangkan. Mereka
bahkan tampak sangat menarik karena sebelumnya gue baru aja menonton sebuah video
live girl group (GG) yang aww juga. Bukan awesome tapi ya, melainkan
awful. Wew, pada saat rekaman itu dibuat mereka bahkan baru aja
merayakan anniversary grup yang ke delapan dan begini kah penampilan
grup yang sudah malang melintang di dunia musik selama satu dasawarsa??? Suara
mereka kayak orang kecapekan, sang leader juga boring banget
tampangnya. Sepanjang penampilan mereka semua tersenyum, kecuali leader-nya,
tapi bagi gue di situlah letak kengeriannya. Serem njiiirrr ngeliat senyum
dipaksakan begitu! Iya sih profesional, tapi nggak gitu juga, aduh!
By the way, gue nggak akan menyebut GG mana yang gue
maksud. No fanwar, peace! Kenyataannya, dengan mengesampingkan
penampilan live tersebut, gue suka beberapa lagu dari GG ini kok.
Balik ke Mamamoo, setelah menonton satu video,
gue lanjut menonton crazy moment mereka. Yang paling gue ingat adalah
potongan klip saat salah satu member menyanyikan lagu Happy Birthday to You ke
seorang cowok dengan gilanya. Sampe ngangkat-ngangkat kaki. Waduh, ngaco nih
grup!
Setelah itu gue nonton MV mereka yang paling
baru, Yes I am. Lucu, seru, full color sebagaimana MV Kpop pada umumnya.
Gue baca-baca komentar di videonya kebanyakan bernada positif. Liriknya
mengajak supaya para cewek pede dengan dirinya sendiri. Wah, gue selalu suka
tema love my self begini. Dan kayaknya jarang yah musik Kpop membawa
pesan kayak begini? (Sotoy emang!). Gue akhirnya mencari video yang ada
English Sub-nya. Dan pas tahu liriknya, gue makin suka sama lagunya. But,
wait, lirik begini bakalan terasa kosong kalau di lain pihak sebetulnya
member Mamamoo, sebagaimana desas-desus mengenai artis Korea selama ini, juga
melakukan bedah plastik untuk mempermak wajah mereka. Apalah arti lirik, gue
oke aja sama muka gue yang bulat dan nggak V-line, gue selow sama kelopak
tunggal gue dan nggak kepingin dibikin ganda, tiap orang punya kharismanya
masing-masing, pede aja, sis! — kalau ternyata yang nyanyiin pernah juga
mencicipi meja operasi.
Jadi begini, seperti yang gue tulis di
postingan sebelumnya, gue oke aja sama budaya oplas di Korsel sana. Tapi lain
soal kalau ada lagu tentang menerima bentuk fisik sendiri padahal yang nyanyi
sendiri juga oplas. Kan itu sama aja ngedengerin tips diet dari orang yang
sedot lemak buat ngurusin badan. Hahaha. Bener nggak sih analogi gue? Well,
intinya gue kepo, apakah keempat cewek itu pernah oplas juga? Yah, dari yang
gue liat dari foto-foto jadul mereka dan foto-foto tanpa make up,
kayaknya sih wajah mereka asli. Kecuali Moon Byul yang pernah oplas di dagu
karena waktu kecil pernah ketabrak bus. Beda kasus lah ya kalau ini mah.
Ngomong-ngomong soal fisik, member Mamamoo
jelas nggak fit in sama standar cantik ala Korea. Itulah mengapa kalau
mereka sekadar another idol group dengan musik medioker dan skill
nyanyi pas-pasan, mereka pasti udah terkubur dari dulu-dulu. Mereka itu
terbilang pendek, si Hwasa malah punya paha gede yang jauh dari standar
cewek-cewek ceking yang bersiliweran di panggung Kpop. Dari segi fisik—dengan
memakai standar kecantikan ala Korea—Mamamoo mah lewat!
Lalu dari segi agensi, Mamamoo mah apa atuh!
Siapa itu Rainbow Bridge World? Emang mereka punya kesempatan di antara
dominasi Big Three?
Bagi gue pribadi, melihat fisik member Mamamoo
bakal membebaskan siapa aja dari dilema membedakan tiap member (“Anjiirrr muka
sama semua, badan kurus semua, rambut panjang semua.” —— kernyitan orang-orang
pas pertama kali liat MV Kpop). Keempat member Mamamoo justru memiliki fisik
berbeda-beda hingga mudah diidentifikasi. Solar itu kurus tapi masih berbodi
dikit, bersama Whee In yang lebih pendek, keduanya merupakan tipikal umumnya
member GG Kpop (bodi, bukan wajah). Moon Byul kurus pake banget, dengan dagu
panjang yang agak keliatan nggak natural (karena ketabrak bus itu). Sementara
Hwasa adalah yang paling spesial dari segi fisik. Lekukan tubuhnya jelas
merupakan body goal di belahan dunia barat sana. Tapi kalau di dunia
Kpop, Hwasa adalah sebuah anomali. Udah gitu gayanya dewasa; bah, sasaran empuk
buat dihina-hina netizen: maknae apaan itu, gayanya kayak ahjumma!
Well, sekali lagi, kalau cuma bermodal fisik
mereka yang ‘begitu’, Mamamoo jelas bakal gugur dengan sukses. Tapi rupanya RBW
punya rencana lain. Agensi ini memang meniatkan bikin grup vokal dengan kemampuan presence stage
yang oke punya. Dengan kata lain, RBW mau bikin grup yang membernya tahu cara
bersenang-senang di atas panggung. Gimana cara mewujudkan rencana besar itu?
Jelas, yang pertama kali harus dilakukan adalah membereskan persoalan mendasar
yaitu vokal. Gimana mau bermain-main di atas panggung kalau membernya aja masih
insecure dengan cara dirinya memproduksi suara? Vokal adalah hal utama.
Sekarang coba denger tiap member Mamamoo.
Ketiga vokalisnya bersuara merdu dan berkarakter. Bagian rap? Moon Byul jelas
tau gimana caranya ngerap. Suaranya bahkan enak juga kalau nyanyi biasa.
*
Salah satu alasan mengapa gue nggak pernah
minat banget dengerin Kpop lebih sering adalah karena lagu mereka terdengar
patah-patah di telinga gue. Ada beberapa alasan tentang ini. Pertama, umumnya
mereka mengusung musik hiphop yang cenderung berlirik pendek-pendek. Ke
dua, pembagian line menyanyi untuk tiap member supaya nggak seorang pun
dianggap magabut. Hahaha. Tapi bagi gue pribadi, alasannya nggak lain karena
emang suara satu sama lain nggak terharmonisasi. Lagunya terdengar patah-patah,
dan seakan-akan nggak ada lirik yang cukup panjang buat dinyanyikan.
Sudah begitu masih ada aja yang mengeluarkan
suara mencicit sok imut. Di mana bagusnya? Yang lebih penting, elo bukan anak
kecil lagi, Sis, masih begitu aja suara lo pas nyanyi? Nggak pantes, cyynnn...
Kalau ada yang bilang Kpop lebih menjual
tampang, ya nggak salah juga. Penggemar Kpop gue rasa mesti mengakui ini suka
atau tidak. Nggak semua, tapi banyak contoh. Coba lihat sekarang—tanpa menyebut
nama—GG mana yang paling populer? Apakah mereka terkenal karena nyanyinya
dahsyat banget? Orang-orang yang bilang mereka nggak seburuk itu jelas memakai standar
yang rendah. Hahaha.
Dan itu yang paling miris menurut gue, apa
lagi yang lebih buruk dari idol yang nggak bisa menyanyi padahal mereka
nggak perlu menulis lirik lagu dan composing? Kasarnya, ya elah, elo
debut dengan menjual lagu a.k.a sebagai penyanyi, udah terima beres, tinggal
nyanyi doang, tapi bahkan itu pun nggak bisa elo lakukan dengan benar? Dammit!
Terus elo mau ngapain gitu di panggung? Mangap doang kayak ikan mas?
Jujur gue suka curigaan sama penyanyi yang
pake mic jenis operator telepon pas tampil di panggung. Bawaannya pengen
nuduh mereka lip sync aja gitu, hehehee. Soalnya penggunaan mic
punya teknik tersendiri, kan? Makanya kita suka lihat penyanyi yang agak
menjauhkan mic dari mulut mereka saat mengambil nada tinggi. Tapi kalau
jenis operator yang stay di depan mulut gitu mana bisa diapa-apain.
Ahhh, mereka lip sync ini mah! Sebagai bahan pertimbangan, coba lihat
beberapa penampilan live grup Kpop. Bagi gue lucu melihat vokalis utama
memegang mic biasa sementara yang lain—para pemeran
pendukung—menggunakan mic ala operator.
Alasan utama penggunaan mic operator
semacam itu jelas supaya ringkas karena mereka mesti nyanyi sambil joget. Dan
ini malah jadi bahan underestimate gue berikutnya… ya udah sih nge-dance-nya
yang biasa aja biar nggak ngos-ngosan nyanyinya. “Ngapain sih nih pada heboh
banget gerakannya? Sampe nyeret-nyeret badan di lantai gitu? Jadi susah kan
bagi napas buat nyanyinya.”—adalah keluhan standar gue. Di lain pihak,
persoalan tingkat kesukaran koreo ini malah bisa menjadi alasan para fans untuk
membela idola mereka.
“Mereka sambil joget, wajar kalau nggak begitu
stabil pas bagian nyanyi.”
“Koreonya susah, itu suaranya juga udah
lumayan. Elo sendiri belom tentu bisa nyanyi sambil joget kayak mereka.”
Oh, please!
Jadi maksudnya ini gimana, mereka penyanyi apa
sekumpulan pemandu sorak? Bukannya mau ngerendahin pemandu sorak yah. Ini soal
perbedaan deskripsi pekerjaan dan fungsi. I know you know what my point is.
Dan bosen nggak sih ngeliat penampilan yang
konstan begitu terus dari satu panggung ke panggung lain? That’s why gue
prefer untuk menyaksikan MV Kpop ketimbang penampilan panggung. Di dalam
MV kita bisa lihat warna-warna ngejreng, pergerakan kamera yang cepat dan
efek-efek editing. Lagipula di MV kita bisa mendengar suara yang sudah
‘dipoles’. Hihihi. Penampilan panggung? Yah, begitu aja. Suara? Kadang
mengecewakan.
*
First of all, Mamamoo selalu pegang mic
konvensional, bukan model operator telepon. Satu kali pun gue belom pernah
lihat mereka pake mic operator telepon… dan mereka pun terbebas dari
prasangka gue tentang lip sync, hahahaha. Buat apa lip sync?
Mereka bisa nyanyi kok, suara mereka terharmonisasi kok. Well, yah, sejauh ini
emang nggak ada dance mereka yang kelihatan susah atau terlalu cepet.
Tapi buat apa juga heboh ngejar gerakan berikut dan berikutnya? Yang terpenting
koreonya ngepas sama lagu! Dan gue suka part koreo mereka yang nunjuk
member yang lagi ambil alih panggung, misal pas bagian rap di lagu
Decalcomanie. Seolah mereka bangga sama semua member dan nggak merasa
tersaingi. Like they are saying, “Look, she is our member! Look how talented
she is!”
Lagu Decalcomanie mungkin lagu pertama mereka
yang bikin gue mikir, wah, ada juga lagu Kpop—yang bukan ballad—yang
punya lirik panjang untuk dinyanyikan. Coba dengerin suara Whee In di lagu ini;
kayak ada semilir angin di dalam suaranya. Tarikan bass-nya juga asyik.
Dan bagi gue Decalcomanie adalah lagu Kpop pertama yang bikin gue kepingin
mempelajari koreonya. Kelihatan seksi tapi sekaligus gampang diikutin; tinggal
gerak-gerakin bahu dan kepala doang. Ha!
Semua MV Mamamoo jelas memperlihatkan agensi
mereka mau keluar modal. Mulai dari melibatkan artis-artis senior Korea buat
jadi cameo sampe set lokasi yang kelihatan mahal. Lagu You’re the
Best bikin gue mengernyit awalnya, sebetulnya. Kenapa mereka pake celana
cutbray gitu sih? Kelihatan kuno. Tapi yah, genre musik mereka emang cenderung
retro, jadi penampilannya menyesuaikan.
Celana Cutbray |
Dan kalau ngomongin Mamamoo, kita bukan cuma
bakal asyik nontonin MV. Bisa dibilang mereka adalah artis panggung. Di samping
lagu-lagu mereka yang emang mayoritas riang, mereka memang kelihatan
bersenang-senang di panggung, bukan semacam Idol’s SOP untuk selalu
tersenyum selagi tampil. Kadang-kadang bahkan kita mendengar ‘kesalahan’ mereka
yang nggak bisa menahan tawa saat menyanyi.
Coba ketik ‘Mamamoo adlibs’ di Youtube,
maka bakal kita temukan kompilasi improvisasi mereka di tiap-tiap lagu. Itulah
mengapa penampilan panggung mereka sangat layak diantisipasi. Apa lagi nih yang
mereka bakal tampilin kali ini? Jelas udah beda dari grup lain yang penampilan
panggungnya konstan sama (baca: begitu terus, baca: ngebosenin). Coba simak
kompilasi adlibs di lagu You’re the Best yang punya adegan saling tampar
atau melakukan pose foto. Lucu-lucu! Atau coba simak adlibs di lagu Um
Oh Ah Yeah, di mana para member mengajak para penonton untuk sing along
‘Oh Yeah’. Salah satu penampilan mereka untuk lagu ini bahkan mengajak GG lain
(Sistar, AOA, Nine Muses) untuk ikutan nyanyi. Dan oh, jangan ketinggalan juga
waktu mereka melakukan pergantian line menyanyi. Dengan pengetahuan gue
soal Kpop yang terbatas (I admit it), gue rasa cuma Mamamoo yang
melakukan ini. Well, seperti yang gue tulis di postingan sebelumnya,
banyak grup yang bahkan kesulitan terdengar sama dengan rekaman mereka, jadi
gimana mau improvisasi?
Soal presence stage Mamamoo, jelas
haram tidak mengikutsertakan penampilan mereka di acara Immortal Songs. Konon, lewat penampilan mereka di
acara ini Mamamoo mulai mendapat perhatian publik Korea setelah sebelumnya
nggak begitu digubris. Immortal Songs sendiri merupakan sebuah acara kompetisi
menyanyikan lagu-lagu lawas sesuai dengan gaya masing-masing performer.
Mamamoo punya banyak penampilan di acara ini dengan dua di antaranya menang dan
menjadikan mereka GG pertama yang memenangkan kompetisi Immortal Songs (IS).
Yang gue bisa katakan dari penampilan mereka di IS adalah bahwa mereka sangat
menikmati setiap detiknya. Seolah mereka mendapat kesempatan untuk menunjukkan
kebolehan mereka dalam bernyanyi yang mungkin tidak cukup dapat diakomodasi
lagu-lagu mereka sendiri. Coba denger cara Hwasa membuka lagu Passion Flower
dan bagaimana dia melakukan head voice untuk lagu The Way to Sampo. Just
wow! Si member ini menurut gue yang paling kelihatan excited di
setiap penampilan acara IS. Cara dia berekspresi, mengentakkan tangan mengikuti
beat, mengangkat kaki lebih tinggi dalam koreo atau bahkan cara dia
menggoyangkan pinggul. Seolah memang di panggunglah dia benar-benar merasa
hidup.
*
Bukan rahasia lagi kalau dalam sebuah grup
idol, biasanya, sekali lagi biasanya, bagian rap diserahkan untuk member
yang nggak bisa menyanyi. Biar dapet line juga gitu. Gue rasa
orang-orang ini bahkan lega nggak cukup banyak dapat part menyanyi.
Hihihi. Dan rap kadang disamakan dengan menyanyi cepat. Lalu gue pun
bertanya-tanya, kenapa tiba-tiba ada bagian rap di lagunya? Kenapa nih princess
tiba-tiba nge-rap? Bukan berarti cewek cantik bagai putri nggak boleh
nge-rap, tapi bukankah pada dasarnya rap itu identik dengan dunia
yang keras?
So, I present to you… Moon Byul. Alih-alih lega karena
kebagian line sedikit biar nggak kentara nggak bisa nyanyi, cewek satu
ini malah sedih kalau cuma dapat sedikit part dalam lagu-lagu Mamamoo. Dia
bahkan awalnya diproyeksikan untuk menjadi vokalis, alih-alih rapper.
Bisa kita buktikan suara Moon Byul pun enak banget pas menyanyi.
Sementara itu untuk bagian rap,
Moonbyul tau caranya. Nge-rap ya, bukan nyanyi cepet-cepet. Dia
tau cara menyampaikan bagian rap dengan benar, bisa dilihat dari caranya
menekankan bagian-bagian tertentu. And FYI, Moonbyul menulis sendiri
bagian rap-nya, termasuk untuk penampilan di IS. And also FYI, Moonbyul
adalah main dancer dan dia menciptakan koreo untuk lagu Mr. Ambiguous.
*
Jadi, siapa-siapa aja sih member Mamamoo?
Solar adalah member tertua sekaligus leader
dari Mamamoo. Karena wajah imutnya, Solar sering disangka sebagai maknae alias
member termuda. Karakternya riang, banyak tertawa dan menjadi bahan bully
favorit member lain. Karena itu dia dijuluki Yeba yang berarti si cantik bodoh.
Dalam lagu-lagu Mamamoo, Solar mendapat bagian nada-nada tinggi. Inspirasi
mengambil nama Solar sebagai nama panggungnya pun karena ia mampu mencapai
nada-nada So dan La. Dalam penampilan Mamamoo di IS, Solar termasuk yang
kelihatan passionate di panggung. Coba simak cara dia menggerakkan
kepala sampai rambutnya ikut terkibas di lagu Wonderful Confession.
Moon Byul adalah member tertua kedua di
Mamamoo. Posisinya sebagai main dancer dan rapper. Sifat aslinya
sebetulnya pemalu, bisa dilihat dari penampilan perdana Mamamoo di Weekly Idol.
Sekarang dia lebih percaya diri dan tampil sebagai member paling jahil. Menurut
sebuah polling, Moon Byul adalah member paling populer di Mamamoo. Berkat
talenta dan karismanya, Moon Byul merupakan girl crush bagi cewek-cewek.
Jung Whee In |
Hwasa adalah maknae alias anggota termuda di
Mamamoo. Dengan gaya naughty dan dandanan tebal, Hwasa sering dikira
sebagai member tertua. Gue merasa related sama karakternya yang pada
dasarnya chill, tapi pada saat-saat tertentu bisa muncul sebagai orang
paling nakal, gesrek dan gokil. Kadang-kadang kalau ketiga member lain lagi becanda
heboh, Hwasa suka terlihat, “I’m done with these childish b*tch!”,
karena dia nggak suka mendorong diri sendiri untuk ambil bagian dalam suatu
interaksi kalau dia merasa nggak perlu. Untuk suara jangan ditanya. Suara Hwasa
mungkin yang paling otentik dari yang lain. Sementara itu soal penampilan,
Hwasa bisa jadi sebagai member yang paling gampang menarik perhatian. Bermodal
bodi berlekuk, Hwasa tahu betul bahasa tubuh yang bagaimana yang bisa
memaksimalkan kelebihannya itu.
*
Sebetulnya, sepanjang sepengetahuan gue, Kpop
bukannya tidak pernah menawarkan sekumpulan vokalis yang lebih bisa bernyanyi
ketimbang (cuma) menari. Coba simak penampilan GG Spica menyanyikan lagu Break
Away. Enak banget. Penampilannya matang dan dewasa. GG satu ini nggak diragukan
lagi soal vokalnya. Sayangnya mereka kurang populer di Korea sana.
Faktor agensi bisa jadi salah satu
penyebabnya. Katanya, nggak peduli seberapa bertalentanya elo, seberapa
bagusnya elo, kalau agensi lo nggak punya daya dan upaya untuk berinvestasi ke
elo, maka tidak banyak yang bisa dilakukan. Mungkin Spica adalah salah satu
contohnya.
Faktor lain adalah katanya Kpop lebih
mengutamakan visual ketimbang vokal. Bahkan aegyo (sikap imut-imut) bisa
menjadi faktor penting suatu grup mendapatkan popularitas. Aneh? Memang
demikianlah adanya. Fakta bahwa Mamamoo, kelompok vokal dengan koreo nggak
neko-neko, bisa populer tentu merupakan sebuah angin segar. Mamamoo save
Kpop, they said.
Tapi showbiz itu dunia yang luas. Yes,
Mamamoo are talented. Yes, they can sing. Tapi di luar sana banyak sekali
alasan untuk mengidolakan seseorang atau suatu grup. Kalau orang lain suka satu
GG karena keimutannya atau lagu-lagunya yang catchy, atau jogetnya yang
seru, walau, ya, mereka nggak cukup baik dalam bernyanyi—kita bisa apa? Tapi
buat gue, Mamamoo adalah grup Kpop pertama yang bikin gue into it.
Wait for Mamamoo Part 2
Tulisan kamu mewakili apa yg ada di pikiranku hahaha.
BalasHapusI love Hwasa so much..
Hai, terima kasih sudah mampir dan meninggalkan komentar. Jangan lupa cek juga artikel Mamamoo Part 2 juga ya!
HapusBener banget! Mamamoo itu grup pertama yang bikin w gali-gali lebih dalem tentang mereka~
BalasHapusSebelomnya cuma casual listener doang ke lagu-lagu K-Pop tapi semenjak kenal Mamamoo, jadi cari-cari live performance, MV, variety show, dsb dsb sampe meme-nya mereka Xd
Another plus point buat Wheein yang ga stand out/overshadowed di panggung (apalagi dulu w ketuker mulu dia ama Solar) tapi semenjak tau karakternya dia off stage, once you wheein you can't wheeout <3
Halo, terima kasih sudah mampir dan meninggalkan komentar. Mind to check this post too? :)
Hapushttps://jurnalnovia.blogspot.com/2017/10/i-say-mama-mamamoo-part-2-mamamoo-in.html
Udah w baca juga dums yang itu pastinya :))
HapusWkwkwk gamau fanwar tapi mancing war atas nama 'opini pribadi' ada saatnya kali kita menyanpaikan pendapat.. ya boleh sih cuma terang2an gasuka tapi tanpa embel2 'ga ngajak war loh ya' hahahaha
BalasHapusHai, maksudnya gimana nih?👀
HapusWkwkwk gamau fanwar tapi mancing war atas nama 'opini pribadi' ada saatnya kali kita menyanpaikan pendapat.. ya boleh sih cuma terang2an gasuka tapi tanpa embel2 'ga ngajak war loh ya' hahahaha
BalasHapusMamamoo tuh unik banget sih. Aku jg baru nemuin mereka April kemarin, sampai hari ini youtube search & recomendation isinya mereka melulu haha.
BalasHapusSuka banget sama adlib dari mereka, jadi performnya fresh dan nggak bosenin.
Terus tingkah gesrek dan sengkleknya mereka tuh bikin seru hahaha.
I stan Mamamoo! 🤩
Hai, terima kasih sudah mampir dan meninggalkan komentar. Jika berkenan cek tulisan bagian 2 ini juga ya https://jurnalnovia.blogspot.com/2017/10/i-say-mama-mamamoo-part-2-mamamoo-in.html
HapusSuka sama bahasanya👍 gak ngajakin ribut, tapinmasih bisa ungkapin opini, gud job!
BalasHapusAku stan mamamoo sejak liat gogobebe, lagunya enak banget suaranya merdu lagi
Halo, terima kasih sudah mampir dan meninggalkan komentar. Jangan lupa untuk mampir ke part 2 di blog ini, tentang Mamamoo juga 😊
HapusI love mamamoo,,, all about mamamoo... Mamamoo Daebak... Bentar lgi ngeluarin single "wanna be my self" ❤️❤️❤️
BalasHapusHalo. Terima kasih sudah mampir dan meninggalkan komentar. Jangan lupa mampir di postingan Mamamoo part 2 ya!
Hapus