Selasa, 30 Maret 2021

My Endless Blue



Menulis tentang betapa tersentuhnya saya dengan sejumlah lagu di album Self Portrait-nya Suho hari ini jelas sebuah keputusan tepat. Hari ini, 30 Maret 2021, pas satu tahun sejak Bapak Kapas merilis mini album pertamanya. Suho, saranghaja!


Seperti yang saya tulis di postingan EXO, dari sederet album solo member, saya paling suka Self Portrait-nya Suho. Hemm, yah, bisa jadi bukan penilaian yang adil karena kenyataannya saya belum meluangkan waktu buat betul-betul mendengarkan Delight, City Lights, Dear My Dear atau Lit. Entah ya, kadang minat saya mendengarkan full album seorang artis muncul secara random aja. Kalau satu-dua lagu awal berhasil memikat hati saya, maka kemungkinan bakal saya dengerin utuh satu album. Tapi kalau nggak yaa mentok sampe title track aja.

Buat saya, Suho berhasil menginterpretasikan lagu-lagunya dengan baik. Album ini bikin saya berpikir kalau Self Portrait itu memang suara hati Suho banget. Secara keseluruhan saya simpulkan lagu-lagu di album ini bertema longing ~~ merindu. 

Secara spesifik saya mau bahas lagu O2. Sejak awal lagu ini memang yang paling ngena buat saya. Lagunya bak angin sepoi-sepoi yang membelai wajah. Sesemilir itu memang.

Itu kesan saya tahun lalu waktu pertama kali menyimak album Suho. Dan tahun ini, saya kayak jatuh cinta untuk kedua kalinya dengan lagu ini. Kejadiannya baru beberapa hari lalu.

Awalnya saya cuma lagi iseng-iseng nyari video lirik terjemahan bahasa Indonesia lagu O2 di Youtube. Pingin remind, tentang apa ya lagunya, lupa euy!

Dan satu video dengan sangat telak menusuk hati saya. Terjemahannya begitu pas dan jitu. 

My endless blue.

Satu video menerjemahkan "biruku yang tak berujung", sementara video lainnya menerjemahkan dengan lebih jitu: "kepiluanku yang tak berujung".

Dan kalimat itulah yang mendasari postingan kali ini. 

Kepiluanku yang tak berujung. Saya pingin nangis baca kalimat ini. Sungguh.

Dalam hidup ini saya punya beberapa isu pilu yang tak berujung juga sampai sekarang. Betul-betul merindu sebuah muara; tempat segala hal berlabuh untuk terakhir kalinya dan menetap. 

Saya mengaitkannya dengan perasaan merindukan seseorang. Katakanlah soulmate; seseorang yang akan menjadi oksigen di tengah sesaknya kehidupan. Seseorang yang warnanya belum diketahui karena dia memang belum terlihat. Nanti, ketika orang itu sudah muncul, saya akan ikuti kemanapun dia mau pergi.

Hold me close. Kiss me hard. Show me where you wanna go.

Katakan saja. Karena saya sudah begitu lama menunggu dan merindu. Sejak lama saya menunggu hari di mana saya bisa mencurahkan perasaan saya untuk seseorang. Katakan saja. Katakan dan lekas bawa saya. Kamu tidak tahu sudah berapa lama saya merasa begitu kosong. Kamu tidak tahu alasan saya bertahan melewati masa-masa sulit~~hanya karena masih percaya bahwa pada akhirnya kamu dan saya bisa bersatu. 

My endless blue.

Ketika seorang artis mampu menginterpretasikan pesan sebuah lagu dengan pas, pendengar seperti saya pun larut dalam kebaperan yang tak berujung.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar