Selasa, 09 Maret 2021

Pengalaman Kena Tipu Online


Hiks. Nyesek banget dong pengalaman yang ini. Bisa-bisanya gue kena tipu online alias fraud. Karena itu semoga gue bisa memetik pelajaran dari sini. Plus bisa jadi pelajaran juga buat yang kebetulan mampir ke blog gue ini.

 

Hari Jumat tanggal 05 Maret lalu sekitar pukul 17.51 masuk chat WhatsApp dari temen gue yang bernama Meisya. Kronologi chatnya bisa dibaca dari screen capture di bawah.

 


Dua menit kemudian temen gue yang lain, Erris, yang juga kenal Meisya, nelpon buat kasih warning ke gue kalau WA Meisya di-hack penipu. Iya, cuma beda 2 menit dari waktu gue transfer!

Gila banget emang, si penipu masih minta 2 juta lagi dong! Dari menit 6:24 itu sebenernya gue ngulur-ngulur waktu, berharap si bajingan belum sempet mindahin uang dari akun Dana-nya kemanapun.

 


Langsung deh gue cari tau nomor customer care Dana. Kenapa Dana? Karena gue mentransfer ke akun Dana. Sedihnya, nomor CS Dana (1500445) sibuk mulu. Ngantri katanya. Berdasarkan saran Erris, gue juga nelpon CS Bank CIMB (14041), yang tentunya nggak bisa karena yang menjadi nasabah Bank CIMB ya si Dana itu sendiri.



Telpon nggak bisa, gue beralih ke WA Dana. Jadi dari suara mesin penjawab CS, konsumen didorong untuk kontak melalui WA. Tapi coba lihat hasilnya:


Ngetik apapun, dibalesnya antrian penuh

 

Nggak dapat tanggapan yang memuaskan juga akhirnya gue isi form di aplikasi Dana dan kirim email ke help@dana.id. Tanggapannya masih template dan formalitas. Email selanjutnya gue sudah dapat nomor laporan. Di saat yang sama, setelah nyepam dengan mention akun Twitter Dana, akhirnya DM gue ditanggapi adminnya.


 

 

Lalu sesuai arahan adminnya, gue ke DM akun Instagram Dana untuk minta format Surat Pengaduan. Dan baru dibalas hari Sabtu-nya dong. Hmmm.


Karena di Twitter lama banget responnya, akhirnya gue juga kirim Surat Pengaduan berikut data-data pendukung lain via email. Jawabannya masih sama. Masih sebatas formalitas.

Meanwhile admin WA Dana akhirnya nyahut juga.


emosi akutu

Dan akhirnya hari Senin kemarin, gue mendapat hasil final untuk case gue. Admin Twitter yang ngasih kabar.



Dan begitulah kasus penipuan yang menimpa gue. Duit 2 juta gue lenyap!


Konfirmasi

Iya, gue bego banget. Seperti yang Meisya dan Erris bilang ke gue, kok bisa sih gue transfer begitu aja tanpa konfirmasi dulu? Entahlah. Mau dibilang kena hipnotis juga gimana, gue kan nggak telponan langsung sama si penipu. Yang gue tau saat itu gue nggak curiga sama chat Meisya. Gue berpikir masih seperti ketikan si Mei kok itu. Pun yang gue tau saat itu adalah bahwa gue nggak mau pelit-pelit sama temen yang emang lagi butuh. Tapi memang setelah dipikir-pikir si penipu menghindari banget pake kata saya/aku/gue, karena itu pasti ketanda banget kan? Gue sama Meisya sendiri biasa gue-elo, dan dia juga memanggil gue 'Mbak'.

Salah seorang Kakak gue (dan jadi satu-satunya di keluarga gue yang tau soal ini) di hari Minggu pas ketemu nanya sama gue, "gimana perasaan lo? Nggak sakit kepala apa gimana gitu?"

Gue jawab, nggak, perasaan gue tenang aja. Bahan pikiran gue masih banyak. Lagipula gue juga sudah melakukan sebisa gue untuk melapor. Dan meski tetap berharap duit gue balik, logika gue berkata hasil akhirnya pasti nggak bisa. Penipu macam itu pasti sudah antisipatif. Dalam artian si brengsek ini pasti sudah tau harus ngapain begitu ada transferan masuk. Sudah begitu belum lama berselang gue baca utas di Twitter tentang aplikasi dan pelayanan Dana yang p*yah. Kayak... yah bisa apa lagi gue? Bisa kalian lihat sendiri lah gimana cara admin Twitter Dana membalas mention orang-orang; template banget.

Perihal Dana, jujur, gue sudah berancang-ancang mau bikin utas kalau semisalkan respon mereka lambat dan payah. Pokoknya gue mau ceritain betapa mengecewakannya divisi customer care mereka. Syukur-syukur bisa viral. Tapi, ketika akhirnya ending yang gue dapat seperti ini... ya sudahlah, palingan gue nulis di sini sebagai bahan pelajaran. 

Tapi, sebagaimana jarak waktu antara transfer uang dan telpon warning temen gue, gue pun jadi berpikir kalau seandainya CS Dana gercep menangani laporan gue. Mungkinkah si penipu belum sempat mindahin uang, dan akunnya sudah dibekukan pihak Dana duluan? Ah, seandainya...

Sampai di sini gue cukup apresiasi lah sama Tim Dana. Cuma aplikasinya gue uninstall dari HP. Agak trauma akutu...

Memanglah ya, kadang kita sombong banget, merasa pinter dan yakin banget nggak bakal kena tipu semudah itu. Kadang kita merutuki orang-orang yang gampang banget kena jebakan penipu. Kenyataannya, kita pun tetap bisa dengan mudahnya menjadi korban. 

Fun fact yang cukup menarik adalah, setelah ngerasain leletnya CS Dana dari medium medsos mereka manapun, gue menyadari kalau si penipu dengan sengaja memilih hari Jumat menjelang malam untuk melakukan aksinya. Siapa sih yang semangat kerja di waktu-waktu menjelang Weekend begitu? Otak pun sudah masuk ke modul lambat. Sudah nggak siaga lagi. Berurusan dengan Bank pun mungkin baru bakal direspon Senin paginya. Sudah pasti terlambat untuk melakukan pencegahan.

Kesadaran gue tervalidasi setelah baca berita ini.

Huft.

Manusia makin serem ya, Bun...  


*main image from: https://www.trendingtopics.eu/messaging-platform-viber-to-grow-into-the-fintech-vertical-as-it-announces-direct-chatbot-payments/


2 komentar:

  1. hai ka.
    aku baru aja liat blog ini.
    aku merasakan hal yg sama.
    aku stress karena kasus ini karena kerugianku sekitar 15jt

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo, terima kasih sudah mampir dan berbagi pengalaman. Semoga kita mendapat balasan yang baik dari-Ny ya... Amiiin

      Hapus