Jumat, 18 Februari 2022

Lebih dari Lega Setelah Beres Nonton 18 AGAIN (2020)


Wah, drama JTBC lagi, gaes! Hehehe. Tapi sebetulnya saya nonton drakor yang mengadaptasi film Hollywood 17 Again ini karena Lee Do Hyunsi Hwang Hee Tae yang bikin saya naksir besar dari drakor Youth of May. Di antara Hotel Del Luna dan Melancholia, saya lebih sreg nonton 18 Again. Dan akhirnya beres juga dua hari lalu. Hahaha. Sebetulnya beres nonton adalah sebuah pembohongan publik. Karena apa? Hmm, seperti biasa, mari kita mulai dari sinopsis singkatnya dulu.

 

Sinopsis Singkat

Jung Da Jung (Kim Ha Neul) dan Hong Dae Young (Yoon Sang Hyun) adalah pasangan menikah berumur 37 tahun dan memiliki anak kembar fraternal, Hong Si Ah (Roh Jeong Eui) dan Hong Si Woo (Ryeoun) yang sudah duduk di bangku SMA. Da Jung dan Dae Young menikah di umur 18 tahun ketika keduanya masih SMA. Awalnya kehidupan rumah tangga mereka berlangsung sempurna meski keduanya sama-sama harus merelakan impian dan terus diterjang masalah ekonomi. Bertahun-tahun kemudian, Da Jung sudah tak bisa menanggung penderitaannya lagi dan mengajukan cerai.

Hidup Dae Young sendiri sedang tidak baik-baik saja. Setelah bekerja di perusahaan yang sama bertahun-tahun, ia kembali gagal mendapat promosi dan malah dimutasi ke Busan. Terpancing kenyataaan bahwa ia ditikung oleh saudara sang bos dalam hal promosi jabatan, Dae Young meluapkan kemarahan dengan meninju bosnya. Dae Young pun berakhir kehilangan pekerjaan.

Di antara perceraian, kehilangan pekerjaan dan anak-anaknya yang cenderung mengabaikannya, Dae Young sungguh berharap dapat kembali ke masa lalu dan memperbaiki hidupnya. Tak dinyana keinginan Dae Young menjadi kenyataan. Secara ajaib ia kembali ke tubuhnya yang berumur 18 tahun. Dengan bantuan sahabatnya yang nyentrik, Go Deok Jin (Kim Kang Hyun), Dae Young memulai hidupnya sebagai Go Woo Young (Lee Do Hyun) dan bersekolah di SMA yang sama dengan kedua anaknya kembarnya, sekaligus sekolahnya dan Da Jung dulu.

Selama menjadi Woo Young, Dae Young menemukan fakta kalau Si Ah diam-diam bekerja paruh waktu di mini market dan Si Woo mengalami perundungan oleh kapten basket sekolah bernama Goo Ja Sung (Hwang In Youp). Dalam masa-masa ini pun ia menyadari mengapa pernikahannya tidak bisa dipertahankan lagi. Akankah kisah kasih antara Da Jung dan Dae Young yang dimulai sejak belia berakhir dengan ketukan palu hakim sidang perceraian?




It Doesn't Sit Right With Me

Mari langsung membahas hal-hal yang membuat saya lega setelah mengakhiri drakor berepisode 16 ini. Fiuh. Sebetulnya saya banyak cheating sejak episode 10. Dimulai dari terus-terusan menekan tombol fast forward 10 detik, ujung-ujungnya saya secara brutal lompat ke menit sekian di episode-episode pamungkas. Saya sebetulnya sudah mau drop drama ini... sejak episode 8? Kerasa masih jauh banget perjuangan menuju ending, sumpah!!! Ketika akhirnya sampai di episode 12, saya betul-betul sudah nggak tahan. Tapi hamdalah masih nyampe di ending meski saya skip banyak adegan.

Saya nonton drakor 18 Again demi Lee Do Hyun. Dan ketika baru masuk episode-episode awal saya menemukan berita ini. Jujur, saya sudah merasa nggak nyaman. Tapi masih saya pantengin juga demi Do Hyun yang ganteng berat dalam seragam SMA. But even Lee Do Hyun can't make me stay longer. Miane. Tapi sebelum kita membahas perkara romansa antara minor dan wanita dewasa, mari membicarakan plot, logika cerita dan karakter 18 Again terlebih dulu. 

Deok Jin si penggemar anime nan nyentrik bisa menerima kenyataan kalau Dae Young kembali ke tubuhnya saat berusia 18 tahunsaya masih bisa terima. Tapi seorang Choo Ae Rin (Lee Mi Do), sahabat Da Jung si wanita karir, dengan begitu aja menerima kenyataan kalau Woo Young adalah Dae Young versi sulap... sangat nggak masuk buat saya! Lalu ditambah lagi ayah Dae Young yang juga tanpa banyak cakap menerima putranya yang sudah berubah 'bentuk'.

GIMANA BISA??? Satu hal yang seharusnya menjadi respon pertama Ae Rin dan bapaknya Dae Young adalah menolak percaya, bukan? Nggak masuk akal ditinjau dari karakter keduanya yang, kalau dibandingkan dengan Deok Jin, pastinya lebih waras.

Lalu subplotnya... wah, sampai permasalahan keluarga si guru korup juga dapat screen time lama. Yah, mungkin maksudnya mau menambah pesan kalau orang tua mesti percaya kepada anak, baru dengan begitu anak bisa maju dengan kemampuannya sendiri... mungkin. Tapi di pandangan saya malah kayak mau nambahin durasi aja. Karena memang kalau 18 Again cuma mau menceritakan perihal 'menyambung retak-retak rumah tangga sejoli sempurna' pasti nggak butuh 16 episode. Selain perkara guru korup, 18 Again masih punya subplot percintaan remaja, masa lalu seorang atlet, percintaan pasangan anime, dan sikut-menyikut sesama calon pembaca acara televisi.

Akting nggak ada masalah. Semua aktor bagus-bagus aja. Yang masalah itu karakter pemeran utamanya. Da Jung dan Dae Young muda itu penggambaran manusia sempurna. Terutama Da Jungdia adalah penggambaran wanita paket lengkap: cantik, pintar, profesional, keibuan, sabar, hormat kepada mertua, rajin menabung dan tidak sombong. Dae Young muda juga tak kalah idamannya: ganteng, calon pebasket andal, baik hati, penyayang keluarga dan tidak segan menolong yang lemah. Dua-duanya sempurna, cuma kesandung kesalahan fatal di masa muda aja makanya kehidupan keduanya mendadak blangsak. Tapi toh, lagi-lagi, di tahun-tahun awal pernikahan, mereka memiliki kehidupan rumah tangga sempurna pula. Perfect is boring.

Dan harus berapa kali male lead nolongin female lead dari kecelakaan diserempet motor, guyuran air genangan, dan lain-lainnya??? Nolonginnya pun harus sambil pegang pinggang dan berakhir dalam pose pelukan sambil berpandang-pandangan. Ya ampun, betapa cringe-nya. Nggak ada alternatif adegan lain apa? Alih-alih pipi bersemu merah, saya sebagai penonton malah makin kesel aja. 

Lalu sampailah kita pada poin yang kayaknya menjadi trigger utama kenapa segalanya di drakor ini terasa salah. Yak, itu adalah adegan romens antara minor dan wanita dewasa. Tiap kali Dae Young remaja alias Woo Young satu layar dengan Da Jung dewasa, saya selalu merasa nggak nyaman. Bahkan sebelum ada adegan mesra antar keduanya, saya heran sendiri kenapa Da Jung kayak fine-fine aja sering ngobrol sama Woo Young yang notabene waktu itu adalah teman sekelas putranya sendiri. Memang Da Jung pernah menegur Woo Young yang menurutnya nggak sopan sewaktu bicara dengan dia, tapi selanjutnya kayak nggak jaga jarak. Bisa-bisanya dia nggak keheranan mendapati Woo Young sering nungguin dia di halte bus malam-malam, atau muncul di saat-saat nggak terduga.

Saya nggak masalah sama percintaan dua orang yang usianya terpaut jauh, entah yang perempuannya lebih tua atau sebaliknya. Noona romance is fine. Tapi dengan catatan sejoli tersebut sama-sama sudah masuk usia dewasa. Nah ini... wah, saya betul-betul nggak nyaman ketika Woo Young berciuman dengan Da Jung. Ahjumma! Even di dalam drama, please, ini nggak pantas. Karakter Woo Young itu masih minor, yang mana tidak bisa memberi konsen. Why, writer-nim, why?

Kita ngomongin karakter di drama ya, bukan usia Do Hyun sebenarnya. Kalau ceritanya Do Hyun berumur legal sih terserah mau beradegan mesra sama wanita dewasa berapa pun usianya nggak jadi masalah. Ini kan karakter doi di 18 Again masih minor. Pun saya nggak terima Do Hyun ciuman sama wanita dewasa bukan karena penganut BIM alias bias is mine yang freaking out tiap kali oppa-nya skinship sama lawan main. No.




Sudah begitu adegan mesra keduanya masih banyak pula di episode-episode selanjutnya. Bahkan saya yang skip bermenit-menit pun tahu ada adegan keduanya jalan-jalan dan menghabiskan waktu layaknya suami-istri. Ada komen di aplikasi Vidio yang kira-kira begini, "seharusnya pas mereka ciuman, Woo Young berubah dulu jadi Dae Young 37 tahun. Kalau begini jadi berasa genre MILF."

Sumpah, setuju banget! Walhasil saya banyak bersumpah-serapah selama nonton. Beres nonton adalah deskripsi yang tidak sesuai kenyataan, tapi saya betul-betul lega sudah sampai di ending walau banyak cheating-nya. Wkwkwk. Makanya judul postingan ini pun nggak sampai hati saya tulis 'Review Drama Korea 18 Again' seperti biasa.

Dohyunie, stop this teeneger boy attracted to grown women trope, please, I'm begging you...





Recommended?  

Karena membahas persoalan keluargahubungan antar pasangan, antara orang tua dan anakbanyak yang merasa related dan betul-betul suka dengan drama ini. Nggak masalah sih, pandangan orang beda-beda, walau saya pikir kita semua mestinya tidak membenarkan hubungan orang dewasa dengan minor. 

Satu hal yang saya ingat di 18 Again adalah poin bahwa di Korsel sana memang susah banget jadi perempuan. Stigmanya bejibun. Kenapa sih emang kalau ibu rumah tangga masih mau berkarir? Dikata-katain tamak lah, nggak tau diri lah. Trus pas banget saya baru baca thread di Twitter tentang pemerintah sana mau ngasih tunjangan ke setiap anak yang baru lahir. Menyusul Jepang, Korsel memang menghadapi problem rendahnya angka kelahiran dari tahun ke tahun. Ya kaleee... stigma ke perempuannya aja ngeri-ngeri begitu, trus mengharapkan mereka mau menikah dan melahirkan anak dengan mudahnya? Butuh perempuan, tapi perlakuan ke perempuan aja nggak adil dan cenderung misoginis.

Akhir kata, tidak, saya tidak merekomendasikan 18 Again. Even Lee Do Hyun can't change my mind!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar