Minggu, 19 Juni 2022

The Roundup (2022): Simping Over Son Sukku


Meski tagline blog Movienovi adalah "it's still a personal view", tetep saya nggak sampai hati kalau menulis ulasan film The Roundup di sana. Kenapa? Karena alih-alih ngomongin filmnya, saya pasti bakal lebih banyak ngomongin Son Sukku. Hello, welcome to Son Sukku era!

 

Tepat dua minggu lalu saya nonton The Roundup di CGV Cinemas EcoPlaza. Jadwal tayang filmnya jam 16.45 tapi saya baru masuk studio jam 5 lewat. Pokoknya saya masuk di detik terakhir ketika Kang Hae-sang (Son Sukku) selesai mengucapkan, "kau diculik". Studio cuma menampung sedikit penonton; jauh dari perkiraan saya sebelumnya. Kirain bakal dipenuhi ciwi-ciwi yang kayak saya alias lagi simping over Son Sukku. Hehehe.

 


Dulu, genre aksi komedi adalah favorit saya. Film semacam Bad Boys, XXX, dan S.W.A.T adalah film-film kesayangan saya. Tapi sekarang saya betul-betul kehilangan minat sama genre ini. Maksud saya, mau dibikin kayak apa lagi sih film aksi? Polisi baik ngejar penjahat, kan? Lagipula, apakah citra bapak isilop masih sebagai sosok terpercaya dan loyal sekarang ini di belahan dunia manapun? I don't think so. Cara-cara interogasi kasar ala Martin Lawrence dan Will Smith di Bad Boys pun rasanya sudah tidak lucu lagi kalau ditonton sekarang. 

Dan The Roundup memiliki formula generik-jadul film aksi. Ada polisi baik, Ma Seok-do (Ma Dong-seok), yang sangat berdedikasi pada pekerjaannya. Untuk sebuah tugas, Seok-do berangkat ke Vietnam, namun berakhir mengendus kasus pembunuhan lain yang melibatkan seorang penjahat bengis bernama Kang Hae-sang (Son Suk-ku). Modus operandi Hae-sang adalah menculik turis asal Korea yang sedang berlibur ke Korea dan meminta tebusan kepada keluarga korban. Ketika sudah mendapat uang tebusan, alih-alih membebaskan, korban malah dibunuh. 


Kang Hae-sang


Nothing's new.

Makanya, jujur aja, kalau bukan karena SSK yang main dan filmnya rame diomongin, saya rasanya nggak bakal minat nonton. Filmnya just okay for me. By the way, film yang pertama rilis tanggal 18 Mei 2022 ini sudah membukukan 11 juta penonton sampai hari ini. SSK jadi punya gelar baru: 10 millions actor!

At this point I think it's safe to say The Roundup got advantage from My Liberation Notes. Film ini kecipratan popularitas SSK yang lagi meroket berkat perannya sebagai Mr. Gu di MLN. Bayangin, Dispatch sampe bikin liputan live kepulangan SSK dari Filipina di bandara. Tapi akhirnya Dispatch pulang dengan tangan kosong karena kemudian diketahui SSK ketinggalan pesawat. Wkwkwk. Cerita ini diakui sendiri sama SSK pas dateng ke acara radio dalam rangka promosi film The Roundup.

 


Abis promo di radio, lanjut stage greetings. Mulai kelihatan nih gimana satu Korea lagi demam SSK! 

 


Setelah hari pertama muncul dengan gaya rada serampangan, hari kedua stage greetings datang dengan gaya ahjusi abis. Video sewaktu Ma Deong-sok memperkenalkan diri sebagai Yeom Mi-jeong ini udah ditonton lebih dari 200 ribu kali dong. Huhuhu. 

 

 

Hari ketiga stage greetings masih bergaya dandy. Kalau kata K-netz sih popularitas SSK setara kejayaan seorang idol.

 


Sampe ada yang datang pake kostum spiderman supaya bisa dinotis SSK! 

 

 

Di-post di Instagram SSK pula!

 


Lalu masuk berita nasional pake foto gemey sama Ma Dong-seok.

 

 

Ditulis secara khusus sama media Korea.

 

 

Everyone wants a piece of him! Upload apapun yang ada SSK-nya! Admin staff of Twiiter account Netflix Korea trully understand the assignment.

 

 

Akhirnya jadi cover story majalah untuk pertama kalinya yeiii!

 


Update terbaru SSK baru pulang ngeborong di Tanah Abang. 

 


Mr. Gu

Tukang mabok yang sehari-hari kerja jadi kuproy, penampilan serampangan, baju keringetan sebadan-badan, diem mulu, nggak punya semangat hidupkenapa akhirnya bisa menjatuhkan hati para penonton perempuan? Kalau saya perhatiin, orang-orang, atau setidaknya penggemar drakor di Twitter, mulai heboh begitu ada adegan Mr. Gu minta nomor HP Mi-jeong (Kim Ji-won) ke Papa Yeom. Kerasa kayak gentleman gitulah; minta ijin dulu ke bokap si cewek sebelum ngajak nge-date. Jadi deh, penonton cewek pada ikutan melting. Hihihi.


Kuli bukan sembarang kuli


Versi kabupaten yang kucel



Mr. Gu di Desa Sanpo

Kalau kata penonton, Mr. Gu itu love language-nya act of service. Sat set sat set. Nggak banyak omong. Mi-jeong tiap hari dijemput di depan stasiun, dimasakin pas lagi ngomel-ngomel, diambilin minum, didengerin keluh-kesahnya, dan lain-lain. Kadang-kadang saya pikir penonton berlebihan; perhatian kecil aja kok itu... Tapi ah, saya lupa, saya sendiri terharu berat sewaktu kakak saya nyiapin keperluan berbuka puasa buat saya pas saya nginep di rumahnya. 

 

Good Listener


Beda dengan perannya di The Roundup yang cenderung satu dimensi, di MLN, SSK justru memperlihatkan lapisan-lapisan seorang manusia bernama Mr. Gu alias Gu Ja-gyeong. Kalau kamu berpikir Mr. Gu itu brengsek, ya dia memang brengsek. Yet he such a softhearted person too. Justru kalau hatinya nggak lembut, pekerjaan sebagai mafia nggak bakal membuat Mr. Gu diselimuti perasaan bersalah setiap harinya. Kata seseorang di Twitter, karakter Mr. Gu itu realistis karena baik banget nggak, jahat banget juga nggak. Kayak kita-kita di dunia nyata inilah. Karakter abu-abu.

 

Lonely City Boy


Mr. Gu versi Seoul


Gu Ja-gyeong


Betul, saya setuju soal karakternya yang membumi. Tapi, tidak dengan historinya bisa sampai mendarat di Desa Sanpo. Maksud saya, nggak setiap hari ada mantan mafia yang terdampar di desa, trus healing jadi kuproy. Wkwkwk.

 

Gu Ja-gyeong saat pertama kali terdampar di Sanpo


Lucunya, meski Gu Ja-gyeong ganteng dengan baju-baju rapi dan mahal, penonton kayaknya lebih suka yang versi kabupatennya alias Mr. Gu. Menurut saya, ya gitu kalau seorang aktor betul-betul punya skill, penampilan awut-awutan nggak akan menutupi karismanya. Makanya ada ungkapan populer: oppa memang tampan, tapi ahjusi lebih menggoda. Wkwkwk.

Tuh kan, postingan ini memang keterlaluan kalau ditaro di Movienovi trus saya klaim sebagai ulasan film. Fokusnya memang SSK seorang, dan saya pingin punya arsip untuk mendokumentasikan kepopuleran sang aktor yang sekali ini bikin saya simping over him. Gila sih, bisa-bisanya muka dia jadi beda tergantung poni naik atau turun. Hahaha.

 

Gue gitu loh!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar